Kamis, 01 September 2011

Kisah Anak Loce, Manggarai

aku berasal dari Loce, kecamatan Reo, sekitar 4 jam perjalanan dari ibukota kabupaten Manggarai,kota Ruteng
berarti sekitar 5 jam dari tempat aku sekolah, smp Beokina, kecamatan Rahong Utara

mengapa aku sekolah di tempat yang jauh dari rumahku?
karena biaya sekolah di smp dekat rumahku, mahal
hanya terdapat smp swasta di sana
sehingga aku disekolahkan di beokina yang notabene bukan sekolah kota, sekolah desa

aku jauh lebih beruntung dibanding begitu banyak anak di desa-desa Manggarai yang tidak bisa melanjutkan sekolah sampai smp
entah karena himpitan ekonomi atau memang karena anak-anak itu memilih membantu orang tuanya
padahal untuk acara pesta, orang tua biasanya mampu untuk memberikan sumbangan bahkan membuat pesta
baik pesta sambut baru (komuni pertama), pesta sekolah (mencari dana sekolah), pesta pernikahan, pesta kematian, ataupun pesta tahbisan pastor
namun untuk pendidikan dan kesehatan malahan tidak ada biaya

aku lebih beruntung lagi karena tinggal di lingkungan gereja
di salah satu kamar di pastoran (tempat Romo tinggal)
setiap pagi aku dapat mengikuti misa walaupun aku harus bangun jam 4.30 pagi
lalu mandi ketika air begitu dingin maklum aku tinggal di lembah yang dingin
saat misa aku bergantian dengan temanku untuk membaca kitab suci dan mengangkat lagu
bagiku itu mengalahkan dinginnya air dan udara yang menusuk karena aku tidak pakai jaket

bagaimana dengan teman-temanku di desa?
hanya terdapat 1 desa untuk beberapa desa padahal jalannya jauh
sehingga mereka tidak dapat misa harian bahkan mingguan terkadang tidak
dilihat dari umat yang datang tiap minggu hanya dapat memenuhi gereja
padahal jumlah umat berkali-kali lipat dari itu

pagi hari setelah ke gereja, aku sarapan lalu pergi ke sekolah
itupun tidak harus berjalan jauh
bayangkan teman yang berjalan jauh demi ke sekolah
bisa 30 menit bahkan 1 jam

ada teman yang rumahnya terlalu jauh harus kos di dekat sekolah
kosnya pun belum ada fasilitas WC
mau tidak mau BAB di sembarang tempat
aku masih beruntung ada WC di pastoran

pulang sekolah, aku masih bisa tidur siang
lagi-lagi jauh lebih beruntung dibanding anak-anak lain yang sedang membantu orang tua mereka
mencari kayu, memasak, menjaga adik, dan hal-hal lain

namun bukan berarti aku bisa santai-santai
aku membantu mencuci piring, menyapu, dll di sore hari
setelah itu aku bermain voli dengan teman-teman
di kala anak-anak lain mungkin masih mencari kayu

akhirnya di sore hari aku mandi air dingin lagi
mengerjakan pr, makan malam dan tidur jam 10 malam

2 komentar:

  1. horayyyyy...aku adalah anak gembala selalu riang serta gembira:D

    gileee..juga ya kos dekat sekolah dan kosnyapun ga da wc...bisa difoto ga kos2an-nya tu ? heheheh

    BalasHapus
  2. hehe rumah biasa pake kayu gitu Mba... kalau ke sini, aku anterin ke sana kalau mau :))

    BalasHapus