Rabu, 24 April 2019

Sejenak di Bajawa

Awal Juni 2015 aku pertama kali tiba Bajawa untuk mengemban tugas yang baru
Hal ini sebenarnya tidak disangka-sangka
Rencana awalku sebenarnya yah mencari pekerjaan permanen
Tapi karena pimpinan memintaku untuk mengemban tugas yang lebih tinggi lagi
Aku coba saja, meski itu banyak mengorbankan banyak hal

Sebenarnya tidak akan terjadi hal-hal yang unik jika aku sudah siap
Pada kenyataannya aku saat itu belum siap
Aku mempunyai tantangan dalam diriku sendiri, segala ketidakpercayaan pada kemampuanku lah yang membuatku melakukan beberapa kesalahan setelah itu

Bajawa begitu indah, timku sebenarnya juga baik adanya
Hanya aku saja yang tidak bisa mengelola diriku
Aku pernah melakukan beberapa kesalahan karena diriku sendiriku, ketakutanku sendiri
Dari membuat salah satu staf THLku mengundurkan diri, beberapa keluargaku kecewa pada diriku
Bahkan hingga saat ini hubunganku dengan orang-orang yang kusakiti masih terseok-seok
Bukan karena aku tidak bisa memaafkan mereka, tapi lebih karena aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri

Tahun keduaku di Bajawa ini, 2017, aku sudah semakin beranjak dewasa
Aku lebih berusaha untuk mengendalikan ketakutanku, dan mengendalikan diriku
Puji Tuhan tahun ini aku lebih baik
Sejujurnya, aku mengalihkan amarahku karena ketidakmampuanku, menjadi tangis
Ternyata cukup berhasil dan menurutku itu lebih baik

Tak terasa, sebentar lagi aku akan meninggalkan Bajawa
2,5 tahun sudah aku tinggal di kota sejuk nan asri ini
Sebenarnya berat untuk untuk meninggalkan kota ini
Karena aku sudah mulai mengenal beberapa mitra, memahami rencana pengembangan organisasi kami di sini dan aku sudah mengenal timku lebih baik lagi

Tapi aku tahu rencana ke depan Tuhan siapkan untuk aku jadi lebih baik lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar