Pagi hari memang saat yang maknyus untuk menulis J
Kali ini mengenai pahlawan,
padahal bukan hari pahlawan ya tetapi masih berbau hari Kartini yang baru 6
hari lewat. Hal ini juga terkait kebiasaan kecil untuk ndongengin adik kecil di
perut hampir setiap malam. Buku kali ini tentang 100 pahlawan Indonesia , salah satunya Ibu
Kartini.
Teman-teman yang hobi main
internet pasti sempat dengar mengenai pro kontra Kartini yang ternyata
dijadikan Belanda sebagai salah satu sosok pahlawan Indonesia sebagai bagian dari
politik etisnya, produk Belanda lah istilahnya. Tetapi bukan itu yang mau saya
garisbawahi.
Yang menarik ternyata usia Ibu
Kartini saat meninggal adalah 25 tahun, masih cukup muda, lebih muda dari saya.
Tidak hanya Ibu Kartini, pahlawan perempuan lain Kristina Martha Tiahahu juga
meninggal di usia muda, bahkan baru 18 tahun menurut buku itu dan mungkin
beberapa pahlawan lain. Sempat saya guyon dengan suami saya, dia bilang kalau
kami hidup di jaman itu dan berjuang lalu mati muda, bisa jadi kami disebut
pahlawan.
Dari hal tersebut, saya belajar
bahwa untuk menjadi ‘pahlawan’ ternyata lebih mudah di kondisi yang minus.
Seperti dua sosok perempuan tersebut di atas di jaman perjuangan. Sebut lagi,
ibu Theresa yang menjadi sosok ‘pahlawan’ bagi para penderita kusta dan
penyakit lain, Mahatma Gandhi yang merupakan pahlawan India saat penjajahan Inggris, dan
lain sebagainya.
Di saat sekarang, teknologi
informasi semakin canggih dan ekonomi semakin baik, bisa jadi semakin sedikit
akan ditemukan pahlawan apalagi bagi mereka yang memang berada dalam zona
nyaman dan bisa jadi merasa bahwa kebahagiaan dirinya saja sudah cukup. Namun
yang saya amati dari sosok-sosok pahlawan yang ada, mereka biasanya tidak cukup
bahagia untuk dirinya sendiri, pahlawan lebih suka membagi kebahagiaannya dan
memperjuangkan kebahagiaan yang lain terutama yang membutuhkan.
Akan tetapi masih ada peluang
untuk menjadi pahlawan di daerah yang memang membutuhkan atau kepada masyarakat
yang memang membutuhkan. Semoga semakin banyak orang yang tergugah untuk
menjadi pahlawan minimal untuk keluarganya sendiri, termasuk saya. Yang menarik
adalah penghargaan Kick Andy Heroes bagi orang yang terus berbagi padahal bisa
jadi dirinya kekurangan. Jadi pasti akan masih ada terus sosok pahlawan.