Rabu, 24 April 2013

Renungan pagi ini :)


Selamat pagi (lagi) semuanya…..
*ditulis pukul 06.50 WITA-selesai*

Ketika ada suatu kata-kata menyatakan bahwa masa sekolah bisa jadi masa menyenangkan dibanding masa kerja, yah mungkin itu nyata adanya. Bukan berarti masa kerja tidak menyenangkan, itu juga masa yang banyak memberikan pembelajaran.

Selama hidup 27 tahun lebih, baru di masa kerjalah ternyata baru mengalami hidup yang benar-benar hidup beserta riak gelombangnya. Persahabatan dalam pekerjaan sebenarnya bisa jadi hampir mustahil apalagi di jabatan yang sama. Mungkin ada satu dua orang yang bisa menjalin persahabatan tetapi sisanya bisa jadi hanya di permukaan semata, di bagian dalam entahlah.

Dan ternyata bukan hanya saya yang mengalami, setelah sharing dengan satu dua teman ternyata mereka juga mengalaminya. Yah mungkin kami hanya orang-orang yang belum bisa berdamai dengan keadaan di mana tidak mudah bersahabat dengan teman di jabatan yang sama apalagi dengan jenis kelamin yang sama aha...

Yah mungkin saya hanya cengeng atau lemah karena membiarkan pikiran menguasai saya bahwa rekan-rekan di jabatan yang sama bisa jadi iri dengan saya. padahal apa yang mau diirikan dari diri saya, memang siy saya nyaris sempurna hehe hanya joke semata. Lucu terkadang menyadarinya. Namun setelah membaca renungan Anthony de Mello di bukunya The Way to Love, semoga saya dapat belajar.

Pada kenyataannya, hampir setiap hari kita dihadapkan pada orang-orang yang menimbulkan perasaan negatif pada diri kita, sebut saja teman kerja sejabatan pada konteks di atas. Namun sebenarnya perasaan itu tidak akan muncul jika kita tidak membiarkannya. Jadi bisa dipastikan yang lebih salah dalam hal ini adalah saya sendiri. Seharusnya kan cuek aja ya kalau teman mau jungkir balik ngapa-ngapain kita karena ketidaksukaannya mereka pada kita misalnya.

Yang kedua, sebenarnya kita patut berterima kasih untuk orang-orang yang bisa memicu hal negatif pada diri kita. Hal itu tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Justru mereka lah yang membuat kita semakin mengenal dan mengerti diri kita sendiri. Harus bisa mengakui ternyata diri kita hanyalah sebongkah daging yang mudah sekali sedih dan kecewa hanya karena teman kita tidak sesetia dan sebaik yang kita bayangkan. Berdamai pada kenyataan bahwa manusia terdiri dari sisi hitam dan putih adalah pembelajaran seumur hidup. Sama seperti kita yang sering jatuh dalam kesalahan, teman kita pun juga.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar