Selamat pagi
dunia
(ditulis jam 7.30
WITA)
Di tengah kegemaran saya menulis Matur Sembah Nuwun Gusti bla bla bla di
salah satu jaringan sosial, sebenarnya banyak hal yang kurang saya syukuri.
Tetapi sebelum kita membahas hal itu, mengapa saya menulis itu? Pertama karena
terinspirasi salah seorang pesohor yang adalah penulis yang setiap hari menulis
doa di jaringan sosial tersebut. Saya yang kurang bersyukur jadi ingin menulis
ungkapan syukur setiap hari. Yah tidak setiap hari sih, toh tidak setiap hari
saya online di internet hanya saat hari kerja.
Mulai minggu ini saya mengganti kalimat bahasa Jawa Matur Sembah Nuwun
Gusti menjadi Terima kasih Tuhan dalam bahasa Indonesia. Rasanya menggunakan
bahasa ibu kurang mewakili harapan saya untuk menjadi orang yang multikulturis.
Paling tidak sekarang saya
adalah orang Jawa yang menikah dengan orang Manggarai dan tinggal di Manggarai.
Cukup sedikit untuk mengungkapkan harapan hidup menjadi seorang yang
multikulturis atau apalah sebutannya.
Bersyukur memang hal yang mudah tetapi tidak sering kita lakukan apalagi
jika kita hanya melihat gambaran besar. Di tengah kehidupan baru saya dengan
keluarga kecil kami, di tengah pekerjaan tidak tetap saya yang selalu saya
impikan dengan meninggalkan pekerjaan tetap saya dulu, di tengah hari-hari saya
di tempat yang sangat sedikit orang yang dekat dengan saya tidak seperti
dahulu, di tengah kondisi saya yang berbadan dua untuk yang pertama kalinya
pada akhirnya bisa jadi saya lebih sering mengeluh. Belum lagi ditambah konflik
yang seiring waktu juga mewarnai kehidupan saya.
Saat berkeluh kesah dengan teman-teman yang lain yang terlihat lebih tegar.
Ternyata mereka mempunyai beban hidup yang ternyata lebih berat namun mereka
tetap bersemangat. Belum lagi dengan orang-orang yang kurang beruntung di
sekitar saya yang terkadang untuk makan saja kesusahan apalagi untuk mengakses
kesehatan dan pendidikan yang memang tidak murah.
Pada akhirnya di tengah segala hal-hal baru yang saya alami satu tahun
terakhir ini di mana hal baru terkadang lebih banyak keluhan karena harus
menyesuaikan sana-sini. Saya belajar untuk sedikit bersyukur dengan lebih
sederhana. Bersyukur memiliki keluarga kecil untuk berbagi banyak hal,
bersyukur masih dapat beristirahat dengan baik setiap malam, bersyukur atas
makanan yang masih bisa dimakan dan menyehatkan, bersyukur masih dapat bertemu
dengan orang-orang di sekitar, yah bersyukur atas setiap hal kecil yang saya
alami. Memang bukan hal besar yang mungkin dialami orang lain namun hal kecil
ini semoga dapat membuat saya semakin mengerti akan karya besar Sang Pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar