Selasa, 23 Februari 2016

Destinasi Wisata Imlek di Semarang



Bulan ini dimeriahkan dengan warna merah. Imlek. Begitu juga warna merah muda. Valentine. Saya memang tidak merayakan Imlek namun tiba-tiba saya teringat sekitar 7 tahun yang lalu, tahun 2009 saat saya masih tinggal dan bekerja di Semarang. Semarang merupakan salah satu basis warga keturunan Tionghoa di Jawa Tengah.

Ada beberapa destinasi yang dapat dijadikan tempat wisata seputar imlek:

1. Kelenteng Sam Poo Koong

     http://www.visitsemarang.com/artikel/klenteng-sam-po-kong

Kami pernah jalan-jalan ke Kelenteng Sam Poo Koong lalu foto-foto dengan teman-teman satu kos. Menurut www.visitsemarang.com, Komplek Klenteng Sam po Kong terdiri atas sejumlah anjungan yaitu Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan (Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng). Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan. Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan yang pernah ditinggali Sam Po Tay Djien (Zheng He). Kelenteng ini memang pas untuk dijadikan tempat foto-foto bahkan pre wedding.



2. Pasar Semawis

Saya dan teman kantor pernah juga berkunjung ke Pasar Semawis meski saat itu bukan pas Imlek. Di Pasar Semawis dijual berbagai makanan khas Tiong Hoa baik makanan berat maupun makanan ringan antara lain nasi Ayam Semarang yang sangat terkenal, wedang tahu, lunpia Semarang yang sangat enak, siomay, mi tittee, dan es marem. Selain makanan, para pedagang juga menjual aksesoris, tas, baju, dan lainnya. Saat Imlek, pasar semawis juga dimeriahkan dengan atraksi, seperti barongsai, liong samsi dan opera jalanan. Yang paling saya ingat saat berkunjung ke pasar Semawis ada seorang Bapak yang bisa meramal kami, uniknya ramalannya benar dan terjadi sekarang.

 3. Kawasan Pecinan Semarang


Waktu jalan-jalan ke kawasan Pecinan beberapa tahun lalu, saya senang sekali karena kawasan ini berbeda dengan kawasan pada umumnya di Semarang maupun kota lain. Kawasan Pecinan Semarang terkenal sebagai kawasan Pecinan 1001 Klenteng karena jumlah klenteng di sana cukup banyak, 9 klenteng. 

Selain klenteng, kawasan ini juga terkenal dengan Lunpianya, yaitu Lunpia Gang Lombok. Lunpia ini cukup unik karena ukurannya yang lebih besar dari ukuran lunpia umumnya dan rasanya yang enak sehingga waktu ke sana, saya hanya makan 1 saja sudah kenyang. Lunpia dijual dari jam 8 pagi sampai 5 sore namun siang hari terkadang sudah habis terjual. 
Ada lagi yang menarik di kawasan Pecinan yaitu Wayang Potehi. Dulu, saya sempat melihat wayang tersebut. Wayang ini menarik karena ukurannya kecil dan banyak anak-anak yang menonton waktu itu. Sebenarnya nama wayang ini adalah Poo Tay Hie berasal dari kata Poo artinya kain, Tay artinya kantong dan Hie yang artinya wayang, namun lebih sering disebut Potehi untuk memudahkan pengucapannya. Yang menarik lagi, wayang ini diiringi musik dari barang-barang sederhana seperti panci dan wajan. Menurut saya, wayang ini harus dilestarikan karena merupakan media belajar yang menyenangkan untuk anak



“Tulisan ini diikutsertakan dalam Telisik Imlek Blog CompetitionJakartaCorners (Backlink ke www.JakartaCorners.com ) yang di Sponsori oleh Batiqa Hotels(backlink ke www.batiqa.com)” .

4 komentar:

  1. Terimakasih sudah berpartisipasi... good luck

    BalasHapus
  2. Yang belum pernah saya kunjungi adalah pasar semawis :D

    BalasHapus
  3. sayajugabelumpernah ke semawis huhuhu

    BalasHapus
  4. @donna imelda: thx...
    @salman faris: :)
    @dewi rieka: ayo ke semawis =)

    BalasHapus